Merawat Luka Basah

Biasanya luka operasi yang bebas dari infeksi akan menjadi luka kering dan cepat sembuhnya. Namun bila luka tersebut terinfeksi atau terkena air, bisa menjadi sebuah luka basah, tentunya akan semakin lama sembuhnya. Namun bila perawatan luka dilakukan dengan tepat, luka basah bisa sembuh dengan segera.

Tentunya dengan perawatan luka yang steril, sehingga tidak terjadi paparan infeksi pada luka tersebut. Juga harus dikendalikan infeksi yang terjadi di luka basah tersebut. Biasanya antibiotika akan diresepkan untuk menekan infeksi pada luka basah, namun yang tak kalah pentingnya adalah asupan gizi bagi pemilik luka basah atau yang terinfeksi.

Pada beberapa kasus luka basah pada penderita kencing manis atau diabetes, akan semakin komplek persoalannya. Hal ini karena gula darah yang tinggi akan semakin menyulitkan proses penyembuhan pada luka tersebut. Biasanya bakteri sangat nyaman dengan kondisi ini dan tumbuh dengan suburnya, maka sangat wajar bila selama gulanya tidak bisa dikendalikan akan selamanya luka basah ini sulit untuk disembuhkan.

Namun lebih sering luka basah yang menjadi borok terjadi karena perawatan luka yang kurang steril. Dimana tangan yang sebenarnya tidak steril masih menyentuh daerah luka maupun pada kapas ata kasa yang digunakan. Memang bila tidak memiliki dasar tentang perawatan luka yang steril, maka sebaiknya membawanya ke layanan medis terdekat. Hal ini untuk menghindari keadaan luka menjadi semakin memburuk.

Menjaga kebersihan luka basah

Memang luka operasi yang sebenarnya bersih dan kering bisa berubah menjadi luka basah bila terinfeksi atau terkena air. Maka sebaiknya menjaga kebersihan pada luka basah tersebut. Jangan sekali-kali menyentuh luka dengan tangan atau membiarkan luka terkena air. Hal ini penting dalam menjaga proses kesembuhan pada luka tersebut.

Seandainya harus ke kamar mandi atau toilet, maka luka tersebut harus terlindungi dari siraman air. Bisa saja digunakan pelindung dari plastik yang akan mencegah air untuk masuk ke dalam luka atau membasahi kasa pada luka tersebut. Namun Bila tidak terhindarkan dan terkena air, maka secepatnya harus diganti kasa atau perban pembungkus luka tersebut.

Merawat luka secara rutin

Pada luka yang basah memang harus dilakukan perawatan luka secara rutin. Ini untuk membersihkan bekas serum yang keluar dari luka, juga nanah atau pus yang kadang keluar bila luka basah terinfeksi. Bila sering keluar nanah, maka perlu mendapatkan pemeriksaan lanjutan pada nanah tersebut. Kadang obat yang diberikan sudah tidak sesuai dengan jenis kuman.

Kultur pada nanah bisa dilakukan untuk mengetahui jenis kuman atau bakteri yang menginfeksi luka tersebut. Seringkali infeksi sekunder yang terjadi di rumah atau di rumah sakit lebih berbahaya terhadap luka tersebut. Angka resistensinya terhadap obat antibiotika bisa semakin tinggi, sehingga kuman akan semakin kebal dan luka susah untuk disembuhkan.

Menjaga asupan gizi

Ini sangat penting saat memiliki luka basah maupun jenis luka lainnya. Dimana asupan gizi akan berguna dalam mempercepat proses kesembuhan luka. Memang banyak mitos yang berkembang untuk tidak memakan makanan jenis tertentu, sehingga tidak adanya pasokan gizi yang bagus akan membuat luka menjadi semakin lama sembuhnya.

Jadi harus ada langkah yang komplek saat merawat luka yang basah, karena resiko infeksi sekundernya sangat tinggi. Pada luka yang terbuka jaringannya memang membutuhkan perawatan yang rutin, lain bisa luka sudah mulai menutup. Jadi terbukanya jaringan akan memudahkan kuman untuk masuk, jadi harus dijaga kebersihan luka, dan dijaga asupan gizinya agar luka basah cepat sembuh.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. Tips Sehat - All Rights Reserved
-->