Banyak orang di usia muda memiliki kadar gula darah yang tinggi alias di atas normal. Hal ini memang memiliki banyak kemungkinan, bisa karena konsumsi makanan bergula terlalu tinggi atau bisa juga resistensi insulin. Dua hal ini memang berhubungan dengan tingginya kadar gula dalam darah.
Kadar gula darah yang normal di laborat di kisaran 70-110 mg/dl, namun beberapa ahli memperluas menjadi 70-150 mg/dl. Memang kadar gula bisa naik turun mengikuti pasokan makanan, kebutuhan tubuh akan energi, sehingga ada kisaran yang mungkin secara klinis normal. Artinya orang tersebut mungkin masih sehat-sehat saja meskipun kadar gula darahnya sedikit di atas normal.
Meskipun secara medis kadar gula darah yang sedikit di atas normal bisa di kategorikan pre diabetis. Artinya ini harus tetap diwaspadai meskipun klinis orang tersebut masih sehat. Karena kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung untuk jangka yang lama bisa merusak organ dalam tubuh, seperti ginjal, hati, jaringan syaraf, dan beberapa organ lainnya. Biasanya disebut dengan komplikasi kencing manis, seperti kemampuan penglihatan menurun, ujung kaki dan tangan menghitam atau terkena luka yang sulit sembuh, sampai kegagalan fungsi organ dalam, seperti gagal ginjal dan komplikasi lainnya.
Sebenarnya kadar gula darah di atas normal identik dengan penyakit penuaan dan biasanya dialami orang yang lanjut usia. Namun pola hidup modern mengeser kebiasaan ini, sering orang muda atau belum usia paruh baya sudah mengalami kadar gula darah di atas normal. Hal ini lebih disebabkan pola hidup yang tidak sehat, yaitu tingginya konsumsi makanan bergula dan aktifitas hidup yang kurang, seperti terlalu sering duduk dan menghabiskan waktu di depan TV adalah kebiasaan yang bisa menngkatkan kadar gula darah di atas normal.
Mengontrol kadar gula darah
Kebiasaan hidup yang tidak sehat, yaitu konsumsi makanan bergula yang tinggi dan kurangnya aktifitas adalah pintu meningkatnya kadar gula darah. Maka perlu usaha mengontrol kadar gula darah agar dalam posisi normal. Kadar gula darah yang normal biasanya dimiliki orang yang menjaga konsumsi makanan, yaitu mengkonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang.
Beberapa makanan segar, seperti buah dan sayuran adalah kunci untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Makanan segar jauh lebih sehat dibandingkan makanan olahan yang biasanya tinggi kadar karbohidrat, lemak, yang membebani kerja organ dalam tubuh. Makanan segar tidak memberi lonjakan gula yang tinggi di dalam darah. Biasanya saat orang makan akan terjadi lonjakan kadar gula darah, ada masa peak pada kadar gula setelah makan.
Konsumsi makanan modern memang cenderung lebih pada makanan siap saji, yang enak, karena memiliki komposisi karbohidrat dan lemak yang tinggi. Kondisi ini akan sulit untuk mengontrol kadar gula dalam darah, maka perlu perubahan di menu makanan agar gula darah terkontrol. Konsumsi makanan yang segar harus lebih tinggi porsinya dibanding makanan yang matang, ini adalah kunci untuk mengontrol kadar gula darah.
Aktifitas fisik untuk kadar gula darah normal.
Memang kurangnya aktifitas fisik tidak secara langsung membuat kadar gula darah menjadi tinggi. Namun ada rangkaian proses, sehingga kadar gula darah menjadi tinggi pada orang yang aktifitas fisiknya kurang. Rangkaian proses ini dimulai dari, kelebihan pasokan gizi akibat kurangnya aktifitas, akan disimpan dalam tubuh dan membuat berat badan meningkat. Orang yang cenderung berlebihan berat badan dikenal dengan kegemukan atau obesitas, memiliki kadar gula darah yang tinggi, karena begitu tingginya permintaan sel-sel dalam tubuh.
Aktifitas fisik yang cukup akan membakar kalori atau gula dalam darah menjadi energi, sehingga tidak ada tersisa untuk tubuh menyimpannya. Aktifitas fisik akan mengontrol kadar gula ke level normal, atau kisaran yang tidak terlalu tinggi. Sehingga tubuh akan bisa mengendalikan kadar gula darah ke level normal.