Mengatasi Alergi pada Anak Balita

Saat alergi menyerang pada balita, bisa ditandai bersin-bersin, asma, pilek, gatal di seluruh tubuh. Biasanya dia akan rewel semalaman dan sulit untuk ditidurkan, memang menjadi hal yang merepotkan. Apalagi bila si kecil belum bisa bicara, yang diungkapkan hanya tangisan tanpa tahu apa yang dikeluhkan.

Bagi balita reaksi alergi bisa mudah terjadi menginggat proses pertumbuhan pada system kekebalan tumbuh sedang terjadi. Seiring berjalannya waktu biasanya si kecil akan mulai terbiasa dengan zat alergen sehingga reaksi alerginya akan mereda dengan sendirinya. Namun untuk masa yang tidak pasti si kecil akan mengalami reaksi alergi dan harus ditangani agar rewel dan reaksinya tidak membahayakan diri mereka.

Memang sebenarnya reaksi alergi bukanlah penyakit, ini bisa hilang dengan sendirinya atau menetap selamanya, karena akan bergantung pada reaksi kekebalan tubuh. Biasanya bila terbiasa dengan zat alergen akan mengurangi reaksi alerginya, namun inipun tidak menjamin hilang secara keseluruhan. Jadi penanganan yang dilakukan bisa dengan menghindari zat alergen dan pemberian obat anti alergi yang biasa diresepkan oleh dokter.

Membawa balita ke layanan medis

Apapun jenis alergi dan reaksi yang dialami oleh balita, tetap harus diperiksakan ke dokter. Meskipun biasanya tidak terlalu mendesak untuk dilakukan tes alergi, karena memang kondisinya sedang tumbuh dan bisa berubah dengan berjalannya waktu. Biasanya hanya dilakukan bila reaksi alerginya begitu parah. Itupun dengan pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan.

Biasanya bila reaksi alerginya tidak bisa dihindarkan dokter akan meresepkan obat anti alergi. Inipun untuk jangka waktu yang terbatas, sesuai dengan gejala yang dialami. Gejala gatal atau urticaria akan diberikan obat pereda alergi, demikian pula dengan gejala lainnya seperti asma, batuk, pilek, diare yang akan disesuaikan dengan jenis obatnya.

Menjaga balita dari bahan yang menyebabkan alergi

Biasanya balita akan mendapatkan reaksi alergi secara langsung saat berhubungan dengan bahan alergen. Tidak esok harinya atau seminggu kemudian, jadi saat menentukan penyebab alergi akan mengikuti pola sehingga berulang dan bisa dipastikan jenis alergennya. Bila sudah diketahui, maka bahan penyebab alergi ini harus segera dihindari.

Ini bisa dengan menjaga kebersihan rumah bila alergi pada debu, bisa juga dengan menghindari makanan sejenis ikan laut bila alergi dengan ikan laut. Bila hal ini bisa dilakukan, maka reaksi alergi bisa diminimalisir dan balita bisa dengan nyaman terhindar dari reaksi alergi. Meskipun ini tidak menutup kemungkinan akan zat alergen lainnya.

Menjaga asupan bergizi bagi balita

Terkait dengan pertumbuhan system imun tubuh yang berkembang, maka penting bagi balita mendapatkan segala asupan bergizi demi pertumbuhan yang optimal. Seandainya alergi terhadap makanan tertentu harus dicarikan alternatif makanan pengganti yang sesuai dengan kebutuhan gizi balita. Saat gizinya terpenuhi akan membantu dalam membentuk system imun tubuh dan ada kemungkinan menghilangkan reaksi alerginya.

Meskipun bisa saja reaksi alerginya akan menetap, tetap akan ada jalan pengobatan lanjutan yang bisa dikonsultasikan dengan dokter. Ada pengobatan lanjutan saat reaksi alerginya mulai menetap, tentunya setelah balita mencapai pertumbuhan system kekebalan tubuhnya. Inipun harus dilakukan tes alergi secara lengkap sebelum pengobatan lanjutan diberikan.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. Tips Sehat - All Rights Reserved
-->