Mungkin ada yang mengalami alergi terhadap bulu kucing, meskipun si kucing ini sudah berada beberapa tahun bersama. Perubahan pada system kekebalan di tubuh bisa berakibat alergi, meskipun tidak terjadi sebelumnya. Beberapa ahli menghubungkan perubahan system kekebalan tubuh ini dengan paparan bahan kimia yang menimbulkan reaksi imunologi yang permanen.
Sebenarnya alergi adalah reaksi alami tubuh terhadap benda asing, namun mengalami perubahan yang sering tidak diketahui penyebabnya. Seperti saat si kucing ini berlalu lalang, bisa bikin bersin atau flu secara mendadak. Namun saat si kucing berlalu reaksi alergi segera mereda.
Memang bisa bikin bingung apakah harus merelakan kucing kesayangan untuk pergi atau minum obat anti alergi. Namun kadang keadaan bisa dikontrol bila si kucing rajin dibersihkan, sehingga bulunya tidak menyebar dan menyebabkan alergi. Meskipun akan tetap ada resiko alergi selama si kucing berada di sekitar.
Beberapa orang memang sangat menyayangi kucing sehingga lebih memilih minum obat alergi. Meskipun kadang harus berjibaku dengan bersin-bersin atau flu yang tidak sembuh-sembuh. Selama penyebab alergi masih ada maka reaksi alergi akan selalu muncul dan tidak akan pernah mereda.
Konsultasi dokter untuk tes alergi
Memang bila ingin lebih mengenal penyebab utama dari alergi dari si kucing ini bisa dilakukan tes alergi. Bisa jadi alergi dari bulunya, liurnya, yang bisa diketahui dari tes alergi yang dilakukan. Memang tidak hanya itu saja ada beragam tes alergi lainnya yang akan memastikan ragam allergen yang berkembang pada tubuh tersebut.
Memang akan sedikit terkejut, mengingat hal tersebut bisa tidak terjadi sebleumnya. Namun reaksi imunologi memang bisa berkembang, banyak faktor yang mempengaruhinya. Polutan, zat kimia, yang sering tidak terdeteksi di makanan, udara,, bisa menimbulkan perubahan pada reaksi imunologi, dan ini memang harus dipastikan dengan serangkaian tes alergi.
Menjaga kebersihan lingkungan
Bisa jadi si kucing memang bermain di sekitar tempat yang mungkin memiliki kadar polutan atau zat kimia. Jadi harus rajin membersihkan lingkungan sekitar dan tentunya sang kucing tersayang. Meskipun bisa saja untuk sementara menitipkan sang kucing ke teman atau saudara sampai bisa diketahui penyebab utama dari alergi.
Hal yang juga tidak boleh dikesampingkan adalah polusi udara yang ada di sekitar rumah. Ini juga bisa menjadi penyebab alergi, maka harus difilter agar tidak masuk ke dalam rumah. Namun harus rajin pula membersihkan filter tersebut secara rutin agar tidak menjadi penyebab alergi pula.
Mengkonsumsi anti alergi alami
Banyak makanan yang bisa dikonsumsi sebagai antihistamin alami, seperti buah nanas, pepaya, jeruk. Juga beberapa bumbu masak seperti bawang merah, bawang putih bisa digunakan untuk meredakan reaksi alergi. Bahan alami ini akan membantu mengatasi alergi dari bulu kucing dengan bertahap.
Meskipun ada beberapa yang bisa kembali tahan terhadap bulu kucing dan reaksi alerginya berkurang. Namun saat bertemu kucing lain menjadi alergi lagi, memang ada sisi lain tubuh akan terbiasa dengan sebuah keadaan. Hanya memang diperlukan waktu untuk membiasakan dan membenahi proses imunologi tubuh.