Mengatasi Badan Lemas Akibat Diare

Pada diare yang berkepanjangan bisa membuat badan menjadi lemas dan lunglai. Ini bisa terjadi bila tubuh kehilangan banyak cairan dan asupan makanan atau cairan tidak dilakukan dengan segera. Kebanyakan rasa tidak enak makan atau mual muntah menyebabkan kesulitan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Juga tubuh kehilangan banyak energi akibat sering mondar-mandir ke kamar mandi. Bila tidak segera digantikan energi yang hilang ini, resiko kolaps atau semaput bisa saja terjadi. Memang sebaiknya pada kasus diare sedang dan berat untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Namun bila kesulitan atau tidak memungkinkan, maka hal yang harus diperhatikan adalah menjaga keseimbangan cairan dan energi. Disini penting untuk minum oralit, bila memang kondisi perut tidak memungkinkan untuk makanan yang agak keras. Pada kasus diare memang system pencernaan memang mengalami gangguan dan tidak bisa mengabsorsi makanan yang dicerna.

Biasanya setiap makanan yang masuk hanya di-bypass dan langsung keluar menjadi tinja. Ini bisa dilihat dari konsistensi tinja yang keluar, selain encer, berbau dan sering masih intact bentuknya. Maka disini penting untuk minum oralit atau air hangat yang sudah dicampuri dengan gula dan garam.

Gula disini akan membantu kesediaan energi, meskipun tidak lengkap secara gizi tapi sangat penting dalam menjaga tubuh tetap berenergi dan tidak lemas. Selanjutnya asupan cairan ini bisa diimbangi dengan mencoba makanan yang konturnya lunak, bisa berupa bubur halus, yang memudahkan organ pencernaan dalam mengolah makanan yang masuk.

Sebisanya hindari asupan makanan yang berlemak atau berminyak, karena memberatkan organ pencernaan. Meskipun makanan yang berlemak tersebut sudah diblender, misal karena tidak bisa makan bubur yang hambar rasanya, maka bisa ditambahkan juruh atau sejenis air manis untuk menambah rasa sekaligus energi tambahan bagi tubuh. Memang disini prioritasnya adalah pentingnya energi bagi tubuh, tanpa terlalu membebani organ pencernaan yang sedang mengalami gangguan.

Pada kondisi diare yang masih akut memang sebaiknya asupan cair lebih diprioritaskan, seperti saat serangan diare masih terjadi tiap beberapa menit. Namun bila sudah berkurang intervalnya maka sebaiknya asupan makanan lunak sudah bisa dilakukan, salah satunya adalah bubur halus. Bila masih juga disertai mual-muntah, maka asupan cairan masih menjadi prioritas sampai kondisinya membaik.

Biasanya saat system pencernaan sudah kondusif, maka akan terasa lebih sering kencing dibandingkan beraknya. Ini berarti organ pencernaan sudah membaik. Memang tolok ukur ini bisa dipertimbangkan sebagai cara mengelola asupan makanan saat terserang diare.

Tanda-tanda fisiknya bisa diketahui dari kerja system pencernaan di dalam tubuh dengan melihat interval kencingnya. Tentunya keseimbangan cairan juga harus diperhatikan, setiap terjadi ouput, maka input asupan makanan cair atu lunak harus segera menggantikannya. Memang sebaiknya membawa ke rumah sakit, bila diarenya sulit untuk dikelola di rumah.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. Tips Sehat - All Rights Reserved
-->