Apakah “Darah Encer” Bagus buat penderita Stroke?

Istilah “darah encer” memang tidak ada dalam terminologi medis, hanya ada kaitan dengan menurunnya pembekuan darah atau hemostasis yang sering dihubungkan dengan stroke iskemia. Ini adalah kondisi yang diinginkan dari sebuah tindakan medis, dalam menghilangkan sumbatan di pembuluh darah otak saat terjadi serangan iskemia. Memang jaringan otak ini akan mudah mati saat pasokan oksigen dan nutrisi ke otak terhambat.

Namun pada kasus stroke perdarahan yang ditandai pecahnya pembuluh darah otak, maka “darah encer”ini bisa berkonotasi negative. Justru akan menambah perdarahan semakin dalam di pembuluh darah otak. Jadi memang tidak sepenuhnya benar, tergantung dari kondisi penyakit, jenis stroke, dan kondisi klinis penderita.

Meskipun istilah darah encer  ini sebenarnya baik secara umum. Pada kondisi peredaran darah yang baik, maka resiko seperti stroke, serangan jantung bisa dihindari. Namun bila pembuluh darah yang mengalami kerusakan, seperti atherosclerosis, penyempitan akibat kolesterol akan membuat darah encer ini kurang efisien. Juga pada tekanan darah tinggi, disaat pembuluh darah menjadi rapuh dan mudah pecah maka darah encer ini hanya sedikit membantu, justru tekanan darah yang harus diturunkan.

Dengan memahami kondisi penyakit setidaknya bisa dicegah berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah. Memang resiko penyakit vaskuler memang sangat tinggi, semuanya tergolong kelas berat, mulai dari serangan jantung, stroke yang sebaiknya dicegah daripada mengobatinya. Jadi menjaga peredaran darah yang sehat adalah tindakan sangat berharga.

Ini bisa dilihat dari komponen yang mengganggu kondisi peredaran darah, mulai dari kolesterol, gula darah, sodium, adalah komponen utama yang bisa mempengaruhi kondisi peredaran darah. Ini harus dicek secara regular saat usia sudah memasuki resiko tinggi, meskipun usia muda juga sudah mengalami stroke maupun serangan jantung. Namun pada usia di saat aktifitas fisik sudah menurun, maka bahaya penyakit kardiovaskuler ini akan mengancam.

Level kolesterol harus dijaga agar tidak menumpuk dan menempel di pembuluh darah. Juga kadar gula darah harus dicek, terutama bila kebiasaan makan bergula masih tinggi. Kadar gula darah tinggi atau diabetes merupakan salah satu penyebab utama stroke juga. Demikian pula dengan kadar sodium, ini bisanya bisa dilihat secara klinis dengan memonitor tekanan darah.

Jadi darah encer ini bisa bermakna bagus saat menjaga kesehatan tubuh. Juga pada penderita paska stroke, biasanya mudah sekali serangan stroke berulang. Apalagi dengan usia yang tak lagi muda, maka factor resikonya semakin banyak atau menumpuk. Pencegahan strokenya menjadi semakin berat dan harus disiplin dilakukan.

Saat seseorang sudah mengalami stroke, maka tendensi serangan lagi akan semakin besar. Ini harus semakin hati-hati dalam menjaga kondisi peredaran darah, dengan memonitor kolesterol, kadar gula darah, sodium secara rutin. Juga menjaga pola makan dan pola hidup sehat dengan aktif bergerak dan berolahraga, lebih baik mencegah penyakit sebelum terjadi daripada mengobatinya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. Tips Sehat - All Rights Reserved
-->