Penyakit atherosklerosis yang dikenal dengan penyempitan pembuluh darah, lebih sering terjadi pada orang lanjut usia. Penyakit ini lebih sering berhubungan dengan proses penuaan dan pola hidup yang tidak sehat. Namun bisa juga karena komplikasi dari penyakit lainnya.
Kalau dihubungkan lagi dengan antiaging, antioksidan, yang sedang ramai dibicarakan, maka atherosklerosis bisa jadi bagian dari itu. Meskipun secara pasti penyakit ini akan dialami semua orang seiring dengan berjalannya waktu. Seiring bertambahnya usia, maka proses penuaan tidak akan bisa lagi dihalangi, kecuali ada keajaiban atau apapun yang bisa merubah jalannya waktu, sesuatu yang tidak mungkin untuk saat ini.
Tidak ada pengobatan yang mujarab atau cespleng untuk atherosklerosis atau penyempitan pembuluh darah atau sebenarnya pengerasan pembuluh darah arteri ini. Pengobatan atherosklerosis sebatas pada penundaan penyakit ini agar tidak menjadi parah, dan berujung pada komplikasi lainnya. Memang tidak ada obat yang bisa mengembalikan pembuluh darah arteri yang sudah menyempit atau mengeras tadi, kecuali mungkin dilakukan transplan pembuluh darah atau pembuatan stent atau rongga di seluruh pembuluh darah yang menyempit atau mengeras..
Atherosklerosis atau penyempitan pembuluh darah memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan. Seperti kemungkinan terkena stroke, serangan jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya. Maka pengobatan atherosklerosis harus segera dilakukan karena bisa berujung pada kematian, bila terjadi komplikasi ke penyakit lainnya.
Penyebab dari Atherosklerosis:
- Konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan yang mengandung LDL kolesterol, yang berpotensi menyempitkan pembuluh darah,
- Budaya merokok yang bisa berakibat mengeraskan pembuluh darah,
- Menderita kencing manis yang berujung komplikasi ke pembuluh darah,
- Menderita tekanan darah tinggi kronis yang dibiarkan tanpa pengobatan,
- Obesitas atau kegemukan yang tidak dikelola dengan baik,
- Mengkonsumsi alcohol yang berlebihan,
- Pola hidup yang tidak sehat, tidak pernah berolahraga atau inaktifiti.
Pengobatan atherosklerosis atau penyempitan pembuluh darah:
Tidak ada obat yang bisa mengembalihkan pembuluh darah yang terlanjur mengeras atau menyempit. Yang bisa dilakukan adalah memperlambat proses penyempitan tersebut. Langkah medis hanya bergantung pada gejala atau akibat yang terjadi dari komplikasinya.
Jika penderita atherosklerosis mempunyai total kolesterol atau LDL kolesterol yang tinggi, maka obat-obatan penurun kolesterol mungkin akan diberikan. Dan penderita juga harus melakukan diet rendah lemak atau menghindari makanan yang mengandung LDL kolesterol.
Jika penderita atherosklerosis pernah mengalami stroke iskemik, maka pemberian obat pengencer darah seperti aspirin, aspilet, akan diresepkan untuk mencegah kambuhnya stroke tersebut. Dan harus ditindaklanjuti dengan diet makanan yang sehat dan pola hidup yang sehat.
Jika penderita atherosklerosis memiliki kencing manis dan hipertensi, maka yang dilakukan adalah mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah. Karena tanpa itu, hidup hanya akan berada dalam hitungan hari. Karena sinergi ketiga penyakit ini bisa sangat berbahaya dan sering menyebabkan kematian.
Langkah pembedahan sering dilakukan pada penyempitan pembuluh darah, baik itu di arteri jantung, seperti bypass, ataupun di arteri otak, seperti pada penderita stroke. Biasanya akan dipasang semacam "stent" di pembuluh darah arteri tersebut untuk mencegah penyempitan yang bisa berubah menjadi pembuntuan.
Beberapa ahli menyarankan agar penderita atherosklerosis mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Makanan ini banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran yang akan menunda penyempitan pembuluh darah ini berlanjut. Ada juga suplemen seperti glisodin yang bermanfaat mencegah penyempitan pembuluh darah. Suplemen ini mengandung antioksidan yang akan mencegah penyempitan pembuluh darah.
Karena tidak adanya pengobatan atherosklerosis yang mujarab, maka pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah atherosklerosis, seperti: berhenti merokok, hindari obesitas atau kegemukan, olahraga teratur, dan diet makanan yang sehat, terutama yang mengandung antioksidan.