Hubungan antara Hipertensi dan Stroke

Memang antara hipertensi dan stroke memiliki keterkaitan yang erat. Boleh jadi selalu ada tekanan darah tinggi pada penderita stroke, maka wajarlah bahwa hipertensi menjadi faktor utama terjadinya stroke. Meskipun ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan stroke.

Hipertensi memang mudah terjadi, bahkan pada usia muda banyak yang mengalami hipertensi. Bila tidak dikelola dengan baik, hipertensi bisa menjurus ke stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Namun stroke menjadi hal utama karena bisa menyebabkan kecacatan, kelumpuhan dan kematian. Meskipun ini akan tergantung dari jenis serangan stroke yang terjadi.

Saat hipertensi terjadi dan berlangsung tak terkontrol, biasanya akan memberi gejala atau tanda sebelum stroke terjadi. Misal saat tekanan darah naik, bisa jadi diikuti rasa kesemutan. Namun hal ini sering diabaikan, karena bagi penderita hipertensi yang menjadi perhatian adalah sakit kepala atau pusing saat tekanan darah naik. Padahal bisa jadi sudah terbiasa tekanan darahnya tinggi sehingga tidak memberi tanda pusing atau sakit kepala.

Justru sebenarnya tanda kesemutan pada penderita hipertensi yang patut untuk diwaspadai. Kesemutan yang merupakan tanda adanya jaringan syaraf yang terganggu, memang memberi situasi klinis adanya masalah di pembuluh darah otak yang mensuplai bagian syaraf tersebut. Harusnya bagi penderita hipertensi saat kesemutan terjadi harus mengambil langkah serius, jauh lebih serius dibandingkan pusing atau sakit kepala.

Hipertensi menjadi penyebab utama serangan stroke

Memang tidak semua hipertensi bisa menyebabkan serangan stroke, namun prevalensinya menjadi sangat tinggi. Boleh jadi hipertensi bisa menyebabkan gagal ginjal, serangan jantung, gagal jantung, namun untuk stroke bisa menjadi sangat besar resikonya. Biasanya masalah pengetahuan akan kesehatan diri dan tanda-tanda serangan stroke yang tidak dimengerti membuat penyakit hipertensi menjadi sangat berbahaya bagi terjadinya stroke.

Lebih sering hipertensi menyebabkan tanda serangan stroke menjadi tertutupi, bahkan membuat kejutan bagi penderitanya. Sudah banyak kasus orang dengan hipertensi yang tidak menyangka mengalami tanda awal serangan stroke. Salah satunya kesemuatan yang sering diabaikan, toh dianggap tidak ada hubungannya dengan hipertensi.

Hipertensi harus dikontrol agar tidak terjadi serangan stroke

Memang stroke tidak disebabkan secara tunggal oleh hipertensi, melainkan dengan beberapa faktor lainnya. Namun saat hipertensi tidak terkontrol maka kemungkinan serangan stroke menjadi terbuka. Hanya tinggal dipicu dengan hal kecil bisa menyebabkan serangan stroke yang sangat berbahaya dan mengancam jiwa.

Memang harus dilakukan perubahan radikal pada pola makan, gaya hidup, pengobatan dan kontrol yang rutin untuk mengatasi hipertensi. Bisa jadi resiko stroke belum hilang dengan terkontrolnya hipertensi, namun setidaknya akan mengurangi besarnya resiko akan serangan stroke. Tentunya juga harus melihat tanda-tanda awal dari serangan stroke agar bisa terhindar dari serangan stroke. Namun yang lebih penting hipertensi dan stroke bisa dicegah dengan melakukan pola makan yang sehat, gaya hidup yang sehat, dan cek-up kesehatan secara rutin.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 comments

mau nanya bagaimana hipertensi itu bisa menyebabkan rasa kesemutan ?

Balas

@ Anonymous
Memang terasa aneh hipertensi atau tekanan darah tinggi kok bisa bikin kesemutan… Ini terjadi pada beberapa orang yang mengalami serangan awal stroke. Mereka mengalami rasa kesemutan pada kaki maupun tangan, baik sebelah maupun kedua-duanya. Sebenarnya bukan hipertensi yang bikin kesemutan, namun penyebab hipertensi yang menyebabkan kerusakan jaringan pembuluh darah otak, dan ini terjadi ditandai sebagai hipertensi.
Pada pembuluh darah otak ini bisa mengalami penyempitan, hingga aliran darah maupun nutrisi ke jaringan syaraf otak mengalami hambatan. Akibatnya pada jaringan syaraf yang mengalami kekurangan pasokan nutrisi ini akan mengalami kematian. Karena jaringan persyarafan tangan, kaki dan seluruh tubuh berada di otak, maka akan terasa kesemutan pada tangan dan kaki saat pasokan nutrisi atau aliran darah terhambat pada jaringan syaraf otak tersebut.
Bila gangguan aliran darahnya di otak sebelah kiri, maka kesemutannya akan terasa pada tangan dan kaki sebelah kanan. Ini adalah mekanisme persyarafan di tubuh.
Ini sama terjadi bila kaki yang terhambat aliran darah, seperti waktu duduk yang lama, maka kaki akan kesemutan. Demikian pula dengan jaringan syaraf di otak, bila aliran darah ke jaringan syaraf otak tadi sampai terbuntu maka perlahan bagian tersebut akan mati dan membuat jaringan syaraf yang membawahinya akan mati semua. Ini ditandai dengan kelumpuhan pada tangan dan kaki saat serangan stroke.

Balas
logo
Copyright © 2013. Tips Sehat - All Rights Reserved
-->